Pekanbaru, rambaberita.com – Ketua Barisan Relawan Jaringan Perubahan(Bara JP) provinsi Riau Ir. Ganda Mora, SH bersuara lantang terkait “Pemecatan” sepihak Kepala Sekolah SMPN 10 Pekanbaru terhadap siswinya yang diduga bermain Tiktok dengan Erotis.Kamis, (30/01/2020).
Kepada www.beritaintermezo.com Ganda Mora mengatakan ” Kepala Sekolah dan guru BK perlu lebih bijak, janganlah sekolah memampangkan Plang “Sekolah Ramah anak”, namun pada kenyataan hanya pajangan semata saja,agar mentereng” ujar Ganda Serius.
” ini suatu kegagalan dunia pendidikan pekanbaru, sekolah seharusnya sebagai wadah mendidik, bukan membinasakan cita cita anak didiknya” tambahnya.
Ia merasa heran, jika hanya bermain Tik Tok dengan dugaan erotis dilakukan di luar sekolah masih bisa dibina, apalagi sekolah bergelar sekolah Ramah anak.
” saya pertanyakan kapasitas kepala sekolah menggawangi sekolah Ramah Anak, UU Perlindungan anak mengaturnya, jadi sudah jelas ini menjadi tugas Kepala Daerah, agar lebih giat lagi sosialisasi yang dinamakan Sekolah Ramah anak” ucapnya
Aktivis yang selalu vokal bersuara ini menjelaskan bahwa umur anak remaja sangat rentan terhadap perubahan, ingin mencari jati diri, dan rentan akan ajakan yang tidak baik, untuk itulah sekolah memberi pemahaman, bisa dengan penambahan tugas jika anak salah, bukan dengan pemecatan.sarannya.
Ia heran terhadap keputusan Kepala sekolah dan jajaran ” apa yang merasukinya, sampai memecat siswi yang hanya hitungan bulan lagi akan menamatkan pendidikan, tidakkah mereka paham arti Sekolah Ramah anak dan UU Perlindungan Anak ” tutup Ganda Mora penuh Tanya.(***)