Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the rocket domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u4912752/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain jnews dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /home/u4912752/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Awas ! Pahlawan Palsu ?
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT

Awas ! Pahlawan Palsu ?

Penanggulangan covid-19 belum berakhir, kantor dan sekolah belum dibuka, kegiatan ekonomi masih slow down namun perbincangan terkait krisis ekonomi, politik dan hukum tidak pernah berhenti. Berita terkini meliput kebijakan pemulihan ekonomi nasional yang dinilai lebih mementingkan perusahaan besar, issu hutang, issu pemakzulan, issu rasisme, gebrakan menteri dikaitkan persiapan pilpers 2024 dan kebijakan new normal. Kritikan tidak lepas dari sebutan mementingkan rakyat dan NKRI. Bulan lalu ada assosiasi memperingatkan pemerintah bahwa perusahaan hanya mampu bertahan sampai bulan Juni 2020, maka untuk selanjutnya perlu dibantu  agar tidak melakukan PHK. Bank juga minta dibantu demi untuk bertahan. Anggota komisi I DPR, Adian Napitupulu melontarkan kritikan terkait dana talangan ke BUMN Rp. 152 trilliun agar BUMN tetap hidup. Kenyataannya dana talangan Rp. 8,5 trilliun ke Garuda namun PHK massal tetap terjadi, sehingga ada indikasi dana talangan tidak murni menyalamatkan Garuda, disinyalir untuk mengamankan saham swasta di Garuda. Dikhawatirkan kebijakan sejenis yang digelontorkan ke perusahaan swasta akan bernasib yang sama seperti tahun 1998 dengan banyaknya dana talangan yang raib.

Di media sosial ada youtube yang dikemas dengan baik, tampilan gambar, warna, suara, musik pengiring dan presenter sangat piawai menyampaikan materi, sehingga mudah dicerna dan dapat menghipnotis pendengarnya, terbukti follower mencapai jutaan. Materi kekinian dan dibungkus drama heroik dan mengedepankan nasionalisme dan NKRI. Menunjuk kebodohan dari pembuat kebijakan dan pelaksana “sumber daya alam” Indonesia mampu mengesankan sikap heroik dan nasionalisme dari presenter yang akrab dengan sebutan Bossman Sontoloyo atau Mardigu, MP. Sebelumnya saya tertarik mendengar beberapa ulasan di youtube yang mengulas materi globalisme, degitalisasi, ekonomi keynes, komplik negara Cina dan  Amerika. Cara negara Cina, Jepang, Jerman dan Amerika untuk bangkit dari krisis menjadi negara besar disarankan agar dapat dicontoh oleh Indonesia. Menyanjung Teori Moneter Modern (MMT–Modern Monetary Theory), yaitu printing money (mencetak uang sebanyak-banyaknya) untuk mengatasi krisis ekonomi.

Pengakuan Bossman, sudah 700 an youtube tayang dan sudah mempersiapkan sampai 1000  sampai oleh semua lapisan dan menarik untuk diketahui. Namun disayangkan bahwa semakin terlihat propoganda untuk mengarahkan kebijakan tertentu untuk diterapkan di Indonesia. Contohnya MMT sudah berulang ditayangkan dengan judul yang berbeda dan mulai mendesak pemerintah dengan kata-kata tidak paham dan takut untuk menerapkan MMT tersebut. Jika tidak paham, presenter tersebut menawarkan diri untuk dipanggil menyampaikan konsepnya. Pandangan saya, MMT bagus di negara luar, seharusnya Bossman memahami bahwa Indonesia sangat berbeda dengan negara lain. Metode yang berhasil di negara lain, belum tentu di Indonesia. Penjelasan sederhana untuk mematahkan MMT adalah bahwa budaya korupsi dan law enforcement masih bagaikan kanker. Berapapun uang baru dicetak, belum tentu tepat sasaran, dikahawatirkan bahkan menambah pundi-pundi pihak tertentu saja. Negara ini sangat kaya dan tidak seharusnya mengalami krisis seperti ini, hasil alam melimpah dan uang negara menguap dan digrogoti oleh berbagai pihak. Saran saya Bossman pikirin cara untuk dapat menarik dana dari para koruptor yang masih berdiam di Indonesia dan bahkan yang sudah kabur. Jika Bossman dapat mempresentasikannya maka Bossman baru layak disebut pahlawan, tapi tunggu dulu dan jangan langsung minta dicalonkan presiden.

Penilaiaan saya terhadap Bossman Sontoloyo adalah bertolak belakang dengan followernya bahwa materi yang dibacakan adalah propoganda yang dirancang dengan rapi menguntungkan kelompok tertentu dan semakin berkembang wacana mencalonkan Bossman melihat banyaknya follower terhipnotis. Team kreatif berhasil menghipnotis follower dan yang mampu memoles Bossman seakan menjadi pahlawan, namun kurang jelas pahlawan untuk siapa ?. Jangan heran setelah covid-19 ini berakhir, ditengah kemiskinan dan pengangguran yang membengkak akan timbul pahlawan-pahlawan palsu dengan jargon menyelamatkan rakyat.

Harap berhati-hati yang perlu menjadi acuan adalah bagaimana untuk mengatasi masalah mendasar negara ini terkait law enforecement dan menggilas korupsi” Seharusnya tidak perlu hutang, tidak perlu cetak uang, anggaran bisa surplus dan pertumbuhan ekonomi positip hanya dengan pengembalian uang negara dari para koruptor. Julukan pahlawan tidak perlu angkat bedil, musuh bersama bangsa ini adalah koruptor. Berhasil menggilas koruptor dan tidak korupsi adalah pahlawan bangsa. Bagaimana dengan penghianat ?. Penghianat adalah koruptor, tidak melawan koruptor dan pahlawan palsu.

DomaiNesia
DomaiNesia

Terbaru

ADVERTISEMENT

Warning: Trying to access array offset on value of type bool in /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/jnews-jsonld/class.jnews-jsonld.php on line 261

Fatal error: Uncaught TypeError: implode(): Argument #2 ($array) must be of type ?array, string given in /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php:518 Stack trace: #0 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(518): implode() #1 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php(311): MatthiasMullie\Minify\CSS->shortenHex() #2 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/Minify.php(111): MatthiasMullie\Minify\CSS->execute() #3 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(174): MatthiasMullie\Minify\Minify->minify() #4 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(128): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->minify() #5 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/optimization/CSS/class-minify.php(66): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->replace_url() #6 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-abstract-minify-subscriber.php(85): WP_Rocket\Optimization\CSS\Minify->optimize() #7 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/classes/subscriber/Optimization/class-minify-css-subscriber.php(44): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_Subscriber->optimize() #8 /home/u4912752/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): WP_Rocket\Subscriber\Optimization\Minify_CSS_Subscriber->process() #9 /home/u4912752/public_html/wp-includes/plugin.php(205): WP_Hook->apply_filters() #10 /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/inc/front/process.php(417): apply_filters() #11 [internal function]: do_rocket_callback() #12 /home/u4912752/public_html/wp-includes/functions.php(5464): ob_end_flush() #13 /home/u4912752/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(324): wp_ob_end_flush_all() #14 /home/u4912752/public_html/wp-includes/class-wp-hook.php(348): WP_Hook->apply_filters() #15 /home/u4912752/public_html/wp-includes/plugin.php(517): WP_Hook->do_action() #16 /home/u4912752/public_html/wp-includes/load.php(1279): do_action() #17 [internal function]: shutdown_action_hook() #18 {main} thrown in /home/u4912752/public_html/wp-content/plugins/wp-rocket/vendor/matthiasmullie/minify/src/CSS.php on line 518