Pekanbaru, rambaberita.com – Masyarakat Pekanbaru tertular penyakit Demam berdarah Degeu (DBD) sudah mencapai 426 orang.(rilis Dinas Kesehatan Pekanbaru, minggu, 20/07/2020).
Menyikapi perkembangan kasus DBD di Pekanbaru yang sudah mulai mengkawatirkan, Fraksi PDI- Perjuangan mendesak Pemko Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru jangan hanya fokus dalam penanganan Covid-19.
“kami Fraksi PDI- Perjuangan DPRD Pekanbaru meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan mengantisipasi dan menekan Penularan DBD, jangan berkutat di penanganan Covid-19 saja, tetapi sebelum DBD nanti menjadi kasus luar biasa, perlu diantisipasi, apalagi akhir- akhir ini musim hujan semakin intens di Pekanbaru” Terang Ketua Fraksi PDI-P DPRD Pekanbaru Dapot Sinaga.
Untuk Kota Pekanbaru saya lihat datanya sampai saat ini (08/07/2020) sudah lebih 400 kasus terjangkit DBD.
Apalagi, kata Dapot Sinaga yang didampingi Heri Kawi Hutasoit (Anggota Komisi III DPRD membidangi Kesehatan), dana yang digelontorkan untuk Dinas kesehatan sudah banyak, jadi jangan ada alasan karena kurang dana menyebabkan penanganan tidak maksimal.
” Jangan nanti warga Pekanbaru sebenarnya terkena Demam berdarah, tetapi karena salah diagnosa menjadi Covid-19, ini yang perlu kami ingatkan, dana di Dinas Kesehatan sudah banyak, jadi jangan ada alasan kekurangan dana lagi”. Tegas Dapot Sinaga.
Menanggapi desakan wakil rakyat PDI- P, PLH Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru dr. Zaini Rizaldy Saragih mengakui bahwa kasus DBD di Kota Pekanbaru sudah mencapai 426 orang. dan yang terbanyak berada di Kecamatan Tenayan Raya dan Kecamatan Tampan.
Terkait desakan Fraksi PDI- P DPRD Pekanbaru agar penangan jangan hanya fokus pada penanganan Covid-19 dokter muda ini menjawab bahwa dinas Kesehatan Pekanbaru selalu Fokus mengemban tugas mulia yang di berikan Walikota. “Langkah kami Tetap memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M plus, yaitu Menguras, membersihkan, menutup/menguburkan tempat genangan air, Serta memberikan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk.” Imbuhnya.
” Kalau ada kasus dan memang ada tempat perkembangbiakan nyamuk di rumah atau sekitar rumahnya penderita DBD, kami dari Dinas Kesehatan Pekanbaru langsung melaksanakan fogging. Jawab Zaini Saragih.
Disinggung keresahan masyarakat terkait kasus DBD di katakan Covid -19, dr Zaini Saragih mengatakan bahwa penyakit itu dua kasus yang berbeda. ” itu kan dua kasus yang berbeda, sekalipun gejalanya sama – sama demam, namun ada perbedaan, untuk itulah jika ada gejala di dua kasus itu dilakukan rapid tes, agar tidak salah pengobatannya” tutup dr.Zaini. (edo)