Perlahan latar belakang munculnya wabah covid-19 mulai terbuka, walau belum ada kepastian siapa yang membuat dan tujuannya untuk apa ?. Negara Cina dan United States of America (USA) saling tuding, semakin kesini situasi semakin panas. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, menyebut virus corona sebagai ” Chinese Virus“,….1). Kabar terakhir hari ini tanggal 19 April 2020, Cina Berbohong! Bukan dari Kelelawar, Akhirnya Mereka Mengakui Asal Virus…. 2). Konflik ini masih akan berkepanjangan tidak diketahui pasti kapan berakhir, bahkan dimungkinkan dapat memicu terjadinya perang dunia ke 3.
Lupakan saja masalah asal covid-19, pendapat saya sederhana saja, bahwa covid-19 pasti ada kaitannya dengan ambisi menguasai dunia. Indonesia selalu menjadi target utama karena kekayaan bumi kita yang melimpah ruah (mineral, migas, hutan, perkebunan, perikanan, rempah-rempah, masih banyak yang lain). Selain itu, dari 6 selat jalur utama perdagangan dunia, 4 diantaranya berada di Indonesia dan Selat Malaka terbesar. Indonesia pernah dijajah oleh 6 negara, sekitar 436 tahun lamanya. Bayangkan, cadangan emas di Papua ada 3.8 Millyard ton, setara USD 177 T (USD 1500/once troy), atau Rp. 2.827.200 Trilliun, taksiran menggunakan rate awal 2020.
Mengenang ucapan Ir. Soekarno, “Berikan aku 10 orang pemuda akan kuangkat gunung, dan 100 orang pemuda akan aku ubah dunia”. Seandainya para pendahulu kita sabar menunggu kehadiran 100 pemuda itu, Indonesia akan menjadi raksasa ekonomi yang tidak tertandingi oleh negara manapun.
Salah siapa, kok bisa seperti ini nasib rakyat Indonesia?, Mengapa tega sekali kamu wahai bangsaku yang telah diberi kesempatan dan hak istimewa, namun hanya kau gunakan untuk memperkaya dirimu saja dan tega sekali kau gadekan kekayaan yang melimpah ruah ini.
Hentikan tangismu sahabat, jangan ulang sejarah bangsa yang sudah terjajah beberapa kali. Rakyat Indonesia hidup seperti bukan lagi di rumah sendiri, Rakyat Indonesia bagaikan penumpang atau pendatang yang hanya diberi kesempatan untuk menjaga, merawat, membersihkan dan mencatat harta yang bukan miliknya. Belum terlambat, masih banyak cadangan kekayaan alam yang masih tersedia.
Mohon Kementrian ESDM dapat memperkirakannya untuk menggugah semangat generasi penerus, bahwa generasi penerus Indonesia masih berkesempatan untuk membuat Negara Indonesia sebagai macan Asia dan Penguasa Dunia.
Covid-19 menyakitkan bagi banyak orang, bagi saya covid-19 adalah pahlawan yang dapat menghentikan langkah para penghianat bangsa yang tidak takut dengan penguasa, tidak takut dengan hukum, tidak takut dengan dosa dan karma.
Pasca covid-19 mari bersama merubah pola pikir bangsa ini menjadi tuan rumah di negara sendiri, pikirkan langkah-langkah strategis dan segera action, tidak cukup hanya beretorika. Tunjukkan keberanian mu, katakan stop dengan bantuan luar negeri, mau IMF, Cina dan siapa saja. Cadangan hartamu masih jauh lebih banyak.
Jangka pendek segera revisi anggaran 2020, covid-19 di Indonesia harus sesegera mungkin diputus, ajak semua rakyat, Pejabat, Militer, Polisi, Aparat Hukum lainnya, Raja, Sultan, Bangsawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh hukum, tokoh politik, partai, tokoh bandit sekalipun tidak masalah, semua ahli termasuk ahli komentar, akademisi, mahasiswa, remaja sampai anak-anak, mohon maaf jika ada yang tertinggal karena sebutan di negara kita ini paling banyak sedunia.
Hidupkan semangat gotong royong, kebersamaan. Tugas dan tanggungjawab pemerintah merumuskan kebijakkan, melakukan sosialisasi dan pengawasan, rakyat patuh dan tertip. Langkah preventive, corective dan detective gugus tugas yang ditunjuk harus mampu meyakinkan rakyat untuk memutus covid-19 sesegera mungkin.
Rumuskan langkah-langkah strategis untuk merecovery dampak covid-19, kita berdayakan sumber daya alam yang ada, saya yakin betul, walau semua negara lock down, rakyat Indonesia siap bertahan, bahkan sampai akhir zaman pun masih siap. Tunjukkan ke Dunia bahwa Indonesia adalah istimewa dan mampu berdiri sendiri. Review kembali semua, fokus utama adalah menjamin kelangsungan hidup rakyat Indonesia sampai covid-19 berhasil diputus.
Pastikan ketersediaan kebutuhan pokok, pengadaan dan distribusi. Kurangi pengeluaran untuk pos yang tidak terlalu penting, jika tidak cukup bisa mengurangi gaji ASN. Stop penambahan hutang dan ajukan penundaan pembayaran. Efektifkan struktur organisasi, Inspektorat, SPI, BPKP, KPK dapat disatukan dalam satu Wadah. Urai job description wadah yang baru, bubarkan kementrian BUMN, semua perusahaan negara memungkinkan untuk ditempatkan dibawah kendali 4 – 5 holding yang sudah dan akan dibentuk. Kementrian sosial dapat disatukan ke BPNP. Satukan urusan pendidikan terpusat di kementrian pendidikan Tinggi dan Menengah. Gabungkan kementrian desa tertinggal ke Kementrian Pupera. OJK lebur ke BI. Untuk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan. Hapus kementrian koordinator, dan penggabungan di kementrian lainnya. Menurut saya, penghematan anggaran pengeluaran sangat besar, produktivitas bisa lebih meningkat asal kita serius meningkatkan kompetensi, pengaturan job description dan pengawasan yang efektive. Hal lain yang dapat kita perbaiki, yaitu mendorong ekonomi Pancasila, stop import, mendorong ketersediaan tenaga kerja siap pakai dari kejuruan, sebut saja bidang tambang, bangunan, listrik, pertanian, perikanan, parawisata, IT, dll. Masih banyak bidang yang bisa kita lirik untuk mengurangi anggaran pengeluaran.
Selanjutnya untuk memastikan ketersediaan bahan pangan, selain beras kita bisa tingkatkan produksi jagung, ubi, pisang, sagu dan bahan pangan lainnya yang banyak tersedia di Indonesia. Kementrian bersama rakyat se s harus segera segera gotong royong untuk dapat merealialisasikannya. Kembali saya ingatkan, ini saatnya untuk merdeka sepenuhnya. Tidak terasa 75 tahun setelah merdeka, terulang kembali kesalahan yang sama, penjajah yang lebih modern bercokol dan tinggal menunggu waktu akan tergiring kesituasi yang mengerikan. Hal ini sudah saya bahas di tulisan saya sebelumnya ” go to hell covid-19….“.
Wahai rakyat indonesia, segera bangkit, buktikan bahwa kita bukan bangsa rendah, bangsa hina yang ditakdirkan untuk selalu di jajah. Kita mampu untuk menjadi macan Asia, bahkan menjadi penguasa Dunia. menurut saya.
Pos biaya rutin yang porsinya sangat besar misalnya gaji kurangi saja yang penting masih bisa mencukupi biaya hidup. Kementrian, unit kerja yang kurang produktive di alihkan ke unit yang dapat menghasilkan devisa baru, misalnya perikanan, pertanian, perkebunan, perikanan dan pertambangan. Lebur fungsi yang sejenis yaitu Inspektorat, SPI, BPKP, KPK dalam satu wadah dan susun dengan jelas tugas dan wewenangnya yang terintegrasi dalam memastikan para ASN taat prosedur dan jika melanggar ada bagian yang menyelidik dan jika bersalah ada hukuman yang tegas sesuai UU.
Kembali terkait pembubaran Kementrian BUMN dan Perusahaan plat merah langsung dibawah kordinasi holding yang sudah terbentuk dan segera realisasikan holding yang sudah diwacanakan tahun lalu, idealnya jumlah holding 4 sampai 5. Ekonomi liberal dan bentuk ekonomi lainnya sebagai tambahan ekonomi pancasila, keadilan harus menjadi acuan kita bersama. Prioritaskan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia untuk bidang yang menjadi fokus utama pengembangan perekonomian kedepannya. Seksi-seksi dan unit yang ada di pemerintahan daerah tingkat I dan tingkat II segera di invetarisir agar tidak ada fungsi yang tumpang tindih.
Konsepnya dijadikan satu kesatuan dengan pemerintah pusat, agar fungsi yang tumpang tindih tersebut dapat dialokasikan ke sektor yang akan diprioritaskan menjadi pengembangan ekonomi sesuai dengan lingkungan daerah masing-masing. Dukungan terhadap pertahanan dengan mengoptimalkan dan mengembangkan Industri sendiri, misalnya PINDAD ditambah kekuatan wajib militer.
Bukan maksud mengabaikan covid-19, sudah waktunya mereview kembali kebijakan dan pelaksanaan yang sudah berjalan, apakah sudah efektif ?. Biaya sudah cukup banyak digelontorkan dan menguras anggaran. Jangan sampai covid-19 belum berakhir sementara kita semua sudah kehabisan energi dan dana yang berlebihan dan tidak berdaya disisa-sisa waktu berahirnya covid-19. Kita sikapi covid-19 ini sebagai peringatan atas banyak kekeliruan dan penyimpangan yang sudah jauh melenceng dan gunakan momen ini untuk koreksi.
Kita harus buktikan bahwa Bangsa Indonesia bukan bangsa yang ditakdirkan untuk menjadi objek jajahan bangsa lain. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, cinta persaudaraan. Bangsa yang tidak membeda-bedakan suku dan agama. Namun bangsa yang membedakan mana oknum penjahat, mana oknum provokator, mana oknum yang tega menggadaikan bangsanya sendiri, mana oknum yang menindas sesamanya, mana oknum yang kebal hukum, mana oknum yang otoriter, mana oknum yang selalu menempatkan hartanya ke luar Indonesia, mana oknum yang suka menghambur-hamburkan duitnya ke negara luar, mana oknum yang menumpuk kekayaannya tidak digunakan untuk dapat menampung rakyat yang butuh kerja, mana oknum yang prilakunya melakukan pemerasan, mana oknum yang membuat perkumpulan untuk tujuan mengintimidasi, dan banyak hal negatif lainnya. Negara Indonesia harus tegas pada penolakan atas oknum tersebut diatas dan tidak ada ruang bagi mereka untuk hidup di negara tercinta ini, ayo kita bersatu melaknat dan mengusir mereka dari bumi pertiwi ini.
Sumber:
- https://hits.grid.id/read/482112313/cina-berbohong-bukan-dari-kelelawar-akhirnya-mereka-mengakui-asal-virus-tujuannya-bikin-as-ketar-ketir.
- https://www.kompas.com/global/read/2020/03/17/203430670/sebut-virus-corona-chinese-virus-trump-buat-china-marah?page=all.
- https://m.liputan6.com/bisnis/read/812149/indonesia-punya-kekayaan-sda-hingga-rp-200-ribu-triliun.
- http://statistik.kemendag.go.id/indonesia-trade-balance
- https://www.bi.go.id/seki/tabel/TABEL9_5.pdf
- https://www.merdeka.com/uang/sudah-dikeruk-freeport-17-miliar-ton-emas-papua-habis-di-2054.html