JAKARTA, RB – Aliansi Perduli Indonesia menuding Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, sebagai mentri yang sangat sibuk dan bahkan ekstra sibuk, sehingga tidak ada waktu untuk menanggapi pengaduan masyarakat terkait kinerja bawahannya.
“Ibu Sri Mulyani Indrawati adalah menteri yang sangat sibuk, wajar-wajar saja beliau sibuk karena posisi Menteri Keuangan itu bukan posisi yang mudah, bahkan mungkin beliau itu ekstra sibuk” tandas mantan Ketua Umum Aliansi Perduli Indonesia Jaya
Mantan Ketua Aliansi Perduli Indonesia Jaya (APIJ) itu menyampaikan kepada awak media kalau telah bersurat kepada Menteri Keuangan terkait temuan atas kinerja bawahannya yang merupakan Pejabat Eselon II dengan Posisi Direktur Sistem Penganggaran akan tetapi hingga saat ini belum mendapat tanggapan.
“kalau dihitung-hitung berapa banyak surat yang telah kita layangkan kepada Menteri Keuangan dalam hal ini Ibu Sri Mulyani Indrawati bisa habis tak jelas tinta pulpen, suara, kertas dan tinta printer. Mengapa saya mengatakan demikian?, ya karena dari beberapa surat kita itu tidak satupun mendapat tanggapan. Jadi menurut saya percuma bersurat kepada Menteri Keuangan, karena akan menjadi pekerjaan yang sia-sia, mungkin karena Ibu itu Menteri, jadi kalau ada temuan dan keluhan yang akan disampaikan terkait Kementerian Keuangan bawa dan mengadu pada Tuhan saja melalui do’a” tandas Pria yang penrnah mendapat pelatihan anti korupsi di ACALC KPK itu.
Setelah selesai menyampaikan pandangannya Mantan Ketua APIJ tersebut kemudian menyebutkan bahwa Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan lebih responsif kemudian memperlihatkan isi WhatsApp antara dirinya dengan pihak Inspektorat Kementerian keuangan yang isinya menyebutkan kalau surat APIJ masih dalam tahap kajian Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan.
Berikut isi pesan WhatsApp pihak Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan :
“Selamat Siang Bapak Darwin. Menginfokan bahwa surat dengan nomor BPP.APIJ-696/Jakarta/IV/2022, sedang dikaji oleh unit Inspektorat bidang Investigasi”.
Hingga berita ini dimuat media ini belum dapat memastikan apakah benar isi pesan WhasApp tersebut benar dari pihak Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan atau tidak***ctr
