JAKARTA, RB – Pemerintah DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air, telah melelang paket kegiatan Pembangunan Waduk Kampung Rambutan, Waduk Cimanggis dan Waduk Sunter Selatan Sisi Timur beserta kelengkapannya (Lanjutan). Adapun informasi kegiatan tersebut ditayangkan dalam laman LPSE DKI Jakarta.
Masih berdasarkan informasi yang sama diketahui kalau pagu kegiatan tersebut senilai Rp. 31.852.405.124,00 dengan harga penawaran sementara senilai Rp30.206.886.673.96. dan telah dimenangkan oleh Masa Metonia Abadi (MMA) dengan harga penawaran Rp23.683.160.905,44.
Berdasarkan pantauan awak media kegiatan tersebut sedang dalam pengerjaan, dan telah mengalami peningkatan progres, yang mana dalam pantauan sebelumnya (29/7/2022) dilokasi Proyek belum ada bedeng baru, namun kondisi terkini (3/8/2022) dilokasi proyek telah ada bedeng bak container berwarna putih, dilengkapi dengan air condisioner (AC). Meskipun telah mengalami peningkatan awak media tidak melihat keberadaan papan nama proyek.
Berdasarkan keterangan orang yang mengaku dari pihak MMA, terkait papan proyek, pihak MMA belum memasangnya karena Dinas belum memberikan papan proyek tersebut.
“Papan proyeknya belum dikasi orang Dinas” tandas pria berpakaian putih yang mengaku dari pihak MMA.
Lebih lanjut pria yang mengaku dari pihak MMA mengatakan kalau pihaknya telah mengajukan papan proyek tersebut ke dinas, dan hal tersebut juga tidak menjadi penghalang.
Menurut warga sekitar yang ditemui dilokasi proyek bahwa lokasi yang kini sedang diadakan pengerjaan Pembangunan waduk sebelumnya masih bagus dan jadi lapangan olahraga warga sekitar.
“Padahal masih baru ini bang, mungkin uang Pemda Banyak, makanya dibangun lagi. Selama ini, disini jadi jogging track warga” tandas warga tersebut.
Terkait hal tersebut Ketua Umum Aliansi Perduli Indonesia Jaya, Parluhutan Simanjuntak mengatakan adalah suatu keharusan membuat papan nama proyek di lokasi proyek dan menyayangkan sikap MMA apabila informasi yang diperolehnya dari awak media sesuai dengan fakta.
“Biasanya ya, ini biasanya lo. Kalau ada pekerjaan pembangunan yang bersumber dari APBD atau APBN ya harus dipasang papan proyeknya. Sebab itu adalah wujud transparasi publik. Dan biasanya dalam Bil Of Quantity (BQ) ada item pengadaan papan nama proyek. Tetapi kalau kata pihak MMA telah diajukan ke dinas, masalahnya dinas apa dulu, apakah maksudnya Dinas Sumber Daya Air Pemda DKI Jakarta atau dinas tempat pemberi keterangan. Kan masih sumir itu pernyataan pihak MMA, jadi nanti kita coba telusuri dokumen kegiatan tersebut dan kalau item pengadaan papan proyek ada, ya LSM APIJ sangat menyayangkan kelalian pihak MMA” tandas Parluhutan Simanjuntak.
Parluhutan Simanjuntak yang juga mantan akuntan di Kantor Akuntan Publik Price Water House Coopers (PWC) menambahkan bahwa tanggungjawab dan kedisiplinan pihak penyedia akan lebih terjamin apabila Pengawasan Pihak Sumber Daya Air benar-benar dalam melakukan pengawasan.
“Papan proyek itu masih hal sepele lo, jadi kalau hal sepele dan mendasar saja belum dan atau tidak terpenuhi bagaimana dengan hal-hal besar lainnya” tutup Ketua Umum LSM APIJ tersebut.
terkait hal tersebut awak media ini belum meminta keterangan resmi dari pihak Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta. ***J.Laban
