RambaBerita Bogor, Ratusan pedagang Pasar Cileungsi menolak rapid tes yang diadakan Muspika Kecamatan Cileungsi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten bogor.
“Jelas kami tolak karena tidak ada konfirmasi terhadap pengelolaan juga terhadap pedagang, tidak ada surat untuk menginformasikan dengan adanya rapid tes atau swab,” kata Ujang Rasmadi, humas Pasar Cileungsi.
Menurut Ujang pedagang merasa dirugikan dengan berita tersebut, karena secara tiba tiba tim dari rapid tes Kabupaten Bogor datang ke Pasar Cileungsi, dan ditolak para pedagang. Pedagang juga bersepakat membatalkan rapid tes dan mengusir tim rapid dari Pasar Cileungsi.
Lebih lanjut Ujang menceritrakan peristiwa pada saat itu dimana para pedagang menolak rapid tes pada para pedagang pasar Cileungsi. Pedagang juga mengharapkan keadilan dari pihak Muspika dan Pemkab Bogor.
“Pedagang meminta tidak ada rapid tes atau swab lagi di Pasar Cileungsi ini, karena rapid tes 1, 2, itu menimbulkan dampak yang sangat tidak bagus untuk pasar rakyat Cileungsi, dengan berita berita yang simpang siur positip dan tidak positipnya, pedagang yang terkena dibilang dampak corona,jadi para pedagang merasa dirugikan,” ucap Ujang
Sewaktu dikonfirmasi melalui selularnya, Kabid P2P Dinas Kabupaten Bogor, dr. Dedi, memembenarkan gagalnya rapid tes di Pasar Cileungsi.
“Memang betul batal, dan untuk sementara dipending dulu, menunggu hasil kesepakatan bersama dengan ketua gugus kecamatan dengan pedagang pasar tohaga. Kita begerak sesuai SOP, dan seluruh pasar akan kita tes, bukan di Pasar Cileungsi saja. Kita hanya tinggal menunggu jadwal saja pasar mana yang akan di tes, karena semua sudah disiapkan,” pungkas Dedi.***jon