JAKARTA, RB – Kementerian Luar Negeri melalui Pelindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) akan mengelar acara ‘Penangan Kasus WNI/PMI di Pusaran Bisnis Online Scamming’ di The Margo Hotel Depok, Kota Depok.
Dalam poinnya, pihak PWNI telah menangani perkara terkait laporan mengenai eksploitasi terhadap Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dilakukan oleh para sindikat penipuan online (cyber scramming) di wilayah Asia Tenggara.
Dikatakan melalui surat undangannya, bahwa sepanjang tahun 2022, pihak Kemenlu RI telah menangani sebanyak 757 orang PMI yang tersebar dibeberapa negara yakni Kamboja, Myanmar, Laos, Filipina, dan Thailand. Apakah benar!.
Pihak Kemenlu RI (PWNI) mengakui sebanyak 241 orang PMI pada Agustus 2022 dari Kamboja sudah dipulangkan mereka ke Indonesia.
Terkait hal tersebut, para peserta undangan yakni menduga apa yang direkomendasikan oleh pihak PWNI ini untuk mendulang rupiah (agenda), sedangkan dari prakteknya diduga adalah pencitraan belaka.
“Semua ini adalah permainan untuk mereka (PWNI), sedangkan dalam hal pengaduan tidak ada satu pun laporan khususnya dari saya yang di selesaikan, ini ngundang lagi, maksudnya mereka kami mau dibodohin,” ujar Marnan yang juga Pimpinan Redaksi FPMI dalam keterangannya, Senin (5/9/2022).
Terkait hal tersebut Ketua Umum Aliansi Perduli Indonesia Jaya, Parluhutan Simanjuntak mengucapkan apresiasi terkait rencana penyelenggaran acara tersebut, dan menyayangkan undangan yang tidak sampai pada LSM APIJ.
“APIJ mengapresiasi upaya yang dilakukan Kementerian Luar negeri, dan berharap agar pihak Kementerian Luar Negeri RI melalui PWNI merespon semua keluhan dan pengaduan dari rekan rekan LSM dan penggian Pekerja Migran Indonesia. Sebab sikap skeptic akan terus mencuat apabila pihak Kemenlu tidak segera merespon. Berdasarkan selebaran yang kita peroleh dari rekan-rekan LSM, APIJ terdaftar sebagai undangan, dan APIJ pasti datang, meskipun sangat kita sayangkan mengapa undangannya tidak sampai ke APIJ” tandas Parluhutan Simanjuntak yang juga mantan Alumni Magister Akutansi dari Universitas Indonesia tersebut. ***J.Laban/KabarPers
