JAKARTA, RB – Salah satu Penyedia Pemenang Lelang Pekerjaan di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta diduga memiliki alamat ganda, dan terkait hal tersebut Pihak Distamhut belum juga menanggapi surat konfirmasi dan permohonan wawancara yang telah disampaikan media ini, meskipun alamat surat ditujukan pada Suzi Marsitawati selaku Kepala Distamhut DKI Jakarta .
Berdasarkan pengumaman website LPSE DKI Jakarta, alamat Penyedia pemenang lelang Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan RTH Taman (Jalur Hijau) di Jalan Manunggal Kelurahan Rambutan, Kecamatan Ciracas, berada di Jalan Rawa Bambu Raya No.14D lt.2 – Jakarta Selatan (Kota) – DKI Jakarta. Sementara itu berdasarkan website alamat badan usaha dan papan Proyek yang tertempel di bedeng proyek disebutkan kalau alamat penyedia ada di di Rukan Royal Palace Jl. Prof. Dr Soepomo,SH No.178 – Jakarta Selatan (Kota) – DKI Jakarta.
Wow.. Alamat Pemenang Lelang Pembangunan Gedung Kantor TPU Rorotan dan RTH Manunggal Ada Dua
Kantor Penyedia Pemenang Lelang Pembangunan Salah Satu RTH di DKI Jakarta Tutup
Data LPSE DKI Jakarta menyebutkan kalau Penyedia pemenang lelang Pelaksanaan Konstruksi Pembangunan RTH Taman (Jalur Hijau) di Jalan Manunggal adalah CV. Chrisputra Persada, yang juga merupakan pemenang lelang Pembangunan Fasilitas Penunjang dan Gedung Kantor TPU Rorotan, Jakarta Utara.
Terkait hal tersebut narasumber, yang diduga dari Pihak CV. Chrisputra Persada menuding kalau informasi yang disampaikan awak media ini adalah tidak benar.
“Terimakasih sudah perduli dengan pajak yang dikeluarkan masyarakat dan dilapangan, saya larang mengeluarkan uang yang tidak perlu supaya kerja sesuai dengan RAB yang dikeluarkan Pemda DKI. Setiap pekerjaan sudah ada pemeriksaan dari kejaksaan ngapai capek capek menyebarkan isu yang tidak benar, kayak kurang pekerjaan aja”, kata narasumber berdasarkan penamaan kontak selular bernama J.Warta, dalam komunikasi berbeda.
Menyikapi hal tersebut Ketua Umum LSM Aliansi Perduli Indonesia, Parluhutan Simanjuntak mengecam pernyataan dari Penyedia karena berani menyebutkan isu tidak benar.
“BPP LSM APIJ menyayangkan perkataan pihak penyedia, jika pemberitaan media benar bagaimana pula, seharusnya kalau pihak Penyedia menganggap isu yang disampaikan oleh kawan-kawan wartawan tidak benar kan masih ada ruang hak jawab” tandas pria alumni Strata Satu Universitas Sumatera Utara tersebut.
Ketum LSM APIJ : “Inspektorat harus Periksa Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota”
Lebih Lanjut Ketum APIJ yang juga lulusan Magister Akutansi dari Universitas Indonesia, menyayangkan sikap Distamhut yang tidak menanggapi surat permohonan wawancara dan wawancara tertulis yang disampaikan rambaberita.com.
“kalau bersih ngapai risih, dan mengapa masih bungkam, lah kalau untuk mendapatkan informasi untuk dipublikasikan saja butuh waktu berminggu-minggu dah bisa ketinggalan berita masyarakat” tandas Parluhutan Simanjuntak.*** J.Silaban
