Pekanbaru, rambaberita.com – Jaket Kuning, orang yang dianggap sebagai pemantik terjadinya aksi pengrusakan mobil PJR (Polisi Jalan Raya) polda Riau yang diparkir di Hotel Cokro Jalan Sudirman Pekanbaru berhasil ditangkap di persembunyiannya di Rumbai Pesisir oleh Polisi Reserse Kriminal Umum, senin dini hari (12/10/2020).
Pengrusakan aset Negara ini dilakukan oleh pelaku saat melakukan aksi demonstran menolak Undang Undang Cipta Kerja (Ciptaker) rabu, (07/10/2020).
Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam konferensi pers, di Mapolda Riau didampingi Direktur Kriminal Umum ( Dirkrimum) Polda Riau Kombes Pol Zein Dwi serta Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto, Senin petang (12/10/2020), membenarkan hal itu.
” Benar Polda Riau (Subdit 3 Krimum) sudah meringkus pelaku pengrusakan aset Kepolisian melalui bantuan CCTV hotel dan bukti lain yang sudah beredar Viral di media sosial. dari hasil penyelidikan dan penyidikan serta pengakuan pelaku diketahui berinisial G alias Gugun. pelaku yang mengenakan Jaket Kuning dan Topi bukanlah Mahasiswa Lancang Kuning Pekanbaru, melainkan bekerja sebagai Mekanik alat berat di Kabupaten Siak,” sebut Kapolda.
Dijelaskan Kapolda Agung SIE, “Biasanya dalam teori kerusuhan atau Teori Mob, pasti ada pemantik. Seorang staiger ini orang yang memulai kerusuhan. Dalam kasus pengrusakan mobil dinas PJR itu, diketahui Pelakunya adalah tersangka Guntur,” ungkap Kapolda.
Rekaman CCTV milik pengelola Hotel Tjokro yang diperlihatkan kepada sejumlah wartawan, terlihat jelas Guntur yang mengenakan jas almamater warna kuning Universitas Lancang Kuning (Unilak), mengenakan topi hitam bercorak putih lengkap memakai masker warna Kuning.
Jenderal Agung menandaskan ”Dari Hasil olah TKP dan penyidikan secara intensif pelaku pemakai Jaket Almamater Universitas Lancang Kuning kita tangkap dan tahan, selanjutnya, kita jerat dengan Pasal 170 dan atau pasal 406 dan atau Pasal 214 KUHPidana junto Pasal 55 KUHPidana dengan ancaman pidana hukuman penjara selama-lamanya 5 tahun 6 bulan,” kata Kapolda Riau.
Sebenarnya Sejak awal, sambung Kapolda Agung SIE, Kepolisian selalu menghimbau para Unras secara persuasif dan melakukan tahapan-tahapan tindakan sesuai aturan yang ada baik secara soft dengan cara pemasangan security barrier, penjagaan menggunakan pasukan Polwan negosiator, pasukan dalmas awal sampai terjadi pengrusakan gerbang gedung DPRD Prov Riau disertai dengan pelemparan-pelemparan baik menggunakan batu, kayu, bata maupun pecahan paving dan botol aqua kepada petugas.
Karena sudah menuju arah anarkis dan untuk menjaga situasi kamtibmas diputuskan untuk mengambil tindakan melalui penyemprotan water canon maupun penggunaan gas air mata kepada massa agar tidak melakukan tindakan anarkis.
Akibat dari pelemparan-pelamparan yang dilakukan oleh massa unras mengakibatkan 11 (sebelas) orang petugas mengalami luka-luka akibat lemparan dan bahkan ada beberapa yang dirawat. Dan disamping itu juga massa unras juga melakukan pengrusakan fasilitas umum maupun kendaraan dinas kepolisian di beberapa tempat salah satunya adalah di halaman depan hotel Tjokro Jalan Jenderal Sudirman Kota pekanbaru.
Adapun MOTIF melakukan pengrusakan dikarenakan pelaku marah dan kesal karena dibubarkan oleh pihak kepolisian sehingga pelaku melampiaskan kemarahan dengan cara merusak 1 (satu) unit mobil sedan dinas polisi lalu lintas.
Barang Bukti yang berhasil disita, Dari TKP antara lain ; 1 (Satu) unit mobil sedan Mitsubishi Lancer Sat PJR, Bongkahan-bongkahan batu, 3 (Tiga) batang patahan kayu, 2 (dua) buah traffic cone, Pecahan lampu rotator serta 2 botol Miras merek Anggur Merah.
Sedangkan dari Pelaku diamankan 1 (Satu) helai baju almamater Universitas Lancang Kuning, 1 (Satu) helai kaos warna hitam merk Fila bertulisan FUCK, 1 (Satu) helai celana panjang warna hitam merk BENHILL, 1 (Satu) helai masker warna kuning bertuliskan CORONA COVID 19, 1 (Satu) buah topi bucket warna hitam motif daun ganja, 1 (Satu) unit sepeda motor merk Kawasaki jenis LX150H warna hitam.(***/edo).
