Rambaberita.com, LIFESTYLE – Bila Anda sedang bepergian dan handphone (HP) mengalami daya lemah, pastinya Anda akan mencari tempat untuk mengisi daya HP Anda. Namun, Anda perlu berhati-hati jika ingin mengisi daya atau ngecas HP Anda di tempat umum.
Badan Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengeluarkan peringatan penting bagi masyarakat yang sering mengisi daya ponsel di fasilitas umum. Aktivitas yang tampak sepele ini ternyata dapat menjadi pintu masuk bagi pelaku kejahatan siber untuk mencuri data atau menyusupkan malware.
FBI menyebut bahwa stasiun pengisian daya publik, seperti yang tersedia di bandara, pusat perbelanjaan, hotel, atau stasiun, bisa disusupi perangkat jahat oleh oknum tidak bertanggung jawab. Ketika ponsel atau perangkat lain disambungkan melalui kabel USB ke port tersebut, bukan hanya aliran listrik yang berpindah, tetapi juga potensi akses data.
“Hindari penggunaan stasiun pengisian daya gratis di bandara, hotel, atau pusat perbelanjaan. Pelaku kejahatan menemukan cara memasukkan malware dan perangkat lunak pemantau perangkat menggunakan port USB publik,” tulis FBI Denver, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (12/05/25).
“Bawa pengisi data dan kabel USB Anda sendiri dan gunakan stop kontak listrik sebagai gantinya,” tambah FBI Denver.
Lewat akun media sosial resmi, FBI menyarankan masyarakat untuk menghindari penggunaan port USB publik. Sebagai gantinya, masyarakat disarankan membawa adapter dan kabel pengisi daya sendiri, atau menggunakan power bank pribadi saat bepergian. Alternatif lain adalah memakai kabel USB khusus yang hanya mengalirkan daya tanpa memungkinkan transfer data.
FBI bukanlah satu-satunya lembaga yang menyoroti bahaya ini. Otoritas keamanan siber lainnya juga telah menekankan pentingnya mewaspadai ancaman fisik dalam dunia digital yang semakin canggih.
Peringatan FBI Terkait Modus Juice Jacking
Menurut situs resmi Komisi Komunikasi Federal AS (FCC), juice jacking adalah praktik ketika pelaku kejahatan memasukkan malware ke HP melalui port USB publik di stasiun pengisian daya umum. Malware ini digunakan untuk mengakses perangkat elektronik orang lain saat sedang diisi dayanya.
Malware yang dipasang melalui port USB yang rusak dapat mengunci perangkat atau mengekspor data pribadi dan kata sandi langsung ke pelaku kejahatan. Peretas dan pelaku kejahatan kemudian dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengakses akun daring atau menjualnya ke pelaku kejahatan lainnya.(cnbc/red)
Tidak ada komentar