Pekanbaru (Beritaintermezo.com)-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru baru saja melakukan reses. Berbagai aspirasi dan usulan masyarakat terserap dalam reses tersebut yang akan menjadi tanggung jawab dewan untuk memperjuangkannya.
Seperti halnya dewan dari Fraksi PDI Perjuangan, mereka siap mengkawal aspirasi masyarakat hingga diakomodir dan terlaksana.
“Kita dari anggota DPRD Fraksi PDI Perjuangan tidak pernah melupakan masyarakat, apa yang diusulkan masyarakat menjadi tanggung jawab kita untuk diperjuangkan,” ujar Dapot Sinaga ketua Fraksi PDIP.
Dapot juga menyarankan teman-teman di fraksinya benar-benar turun ke masyarakat. Sehingga polemik dan ususlan masyarakat bisa terserap.
“Saya sudah dua periode mengingatkan teman-teman dari fraksi PDIP supaya turun ke masyarakat. Karena reses merupakan jalan wakil rakyat menjumpai konstituennya sesuai dengan dapil masing-masing,” katanya.
“Yang pasti, kita menyarankan bagaimana wakil rakyat itu dekat dengan masyarakat,” tambahnya.
Masyarakat Harapkan Jalan Semenisasi dan Air Bersih
Dalam reses terakhir Anggota DPRD Pekanbaru Dapot Sinaga pada tahun 2019 ini dari beberapa titik yang dilaksanakan pekanlalu, masyarakat mengharapkan jalan lingkungan disemenisasi. Selain masalah jalan, dalam reses tersebut masyarakat mengharapkan pembangunan air bersih dan posyandu yang aktif.
Sementara itu Dapot Sinaga berjanji akan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Ia menginginkan dalam setiap musrenbang RT/RW selalu aktif dan bersama-sama mengkawal. Sehingga apa yang diusulkan dalam musrenbang menjadi program prioritas Pemerintah Kota Pekanbaru.
Saya akan selalu bersama masyarakat, apa yang diharapkan masyarakat menjadi tanggung jawab saya untuk diperjuangkan. Tapi saya meminta RT dan RW selalu aktif dan hadir dalam setiap musrenbang. Hasil musrenbang inilah nantinya akan kami kawal, sehingga betul-betul terlaksana,” ujar Dapot Sinaga.
Dari beberapa titik tempat reses yang dilakukan Dapot Sinaga, terserap berbagai aspirasi. Terutama pembangunan jalan semenisasi.
“Masyarakat di Rumbai rata-rata mengharapkan pembangunan jalan semenisasi. Ada beberapa usulan lain, tetapi mayoritas masih terkait jalan,” kata Dapot.
Beberapa usulan tersebut adalah seperti Semenisasi jalan Abadi Ujung 150 m dan jalan usaha 200 m. Dipastoran masyarakat juga meminta pembangunan jalan semenisasi dan lampu jalan.
Demikian juga di Muara Fajar, warga meminta pembangunan jalan dan lampu jalan. Pembangunan Jalan Mekarsari 150 meter dan Gg Mekarsari 100 M.
Selain pembangunan jalan, masyarakat juga meminta Dapot memperjuangkan pembangunan jembatan dilingkungan warga, air bersih dan pembangunan posyandu. (edo)
Viktor : Aspirasi Warga Wajib Saya Suarakan dan Perjuangkan
Sebagai perdana melakukan reses atau menjemput aspirasi masyarakat setelah duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pekanbaru, Viktor melakukan reses ke daerah pemilihannya Kecamatan Limapuluh dan Sukajadi, Pekanbaru Kota. Reses berlangsung dibeberapa titik selama waktu reses yang ditentukan. Dari reses tersebut terserap berbagai aspirasi, Viktor mengatakan wajib dan menjadi tanggung jawab untuk disuarakan dan diperjuangkan.
Reses pertama berlokasi di RT/RW 01/08 Jl Tanjung Jati, Kelurahan Pesisir Kecamatan Limapuluh, Rabu (6/11/2019). Dihadiri ratusan masyarakat, Lurah Pesisir Agus Suhartiono, Tim Dinas Sosial Pekanbaru, Ketua RW 08 Ibnu Hajar, Tokoh Masyarakat serta Kader PAC PDI Perjuangan Kecamatan Limapuluh Pekanbaru.
Dalam reses Viktor di dapilnya berbagai aspirasi diserap. Masyarakat berharap wakil rakyat bisa memperjuangkan berbagai kendala dimasyarakat. Beberapa aspirasi yang terserap seperti pencegahan kebakaran Pada rumah padat penduduk dengan permintaan racun api di lokasi strategis, pelayanan kesehatan, persoalan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah) yang kadang ditolak oleh instansi kesehatan, bantuan bagi kader posyandu dan kader Kampung KB, dan persoalan Zonasi Masuk anak sekolah, Jalan dan Drainase.
Ada juga permintaan warga pemerintah memperhatikan dan memberdayakan para mantan narapidana sehingga tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Hal itu diminta Gutsong, warga Limapuluh, bahwa yang keluar masuk lapas rawan melakukan kembali tindak kejahatan. Dia berharap Pemerintah perlu memberikan program yang jelas di tengah masyarakat. Sebab menurutnya, orang yang sudah dipenjara pun belum tentu akan jera, oleh sebab itu setelah keluar Lapas harus tetap dipantau dan diberikan pendampingan.
Dalam Reses Viktor juga terserap tudingan masyarakat terhadap Hotel Holiday sebagai sarang narkoba dan wanita malam. Salah seorang warga yang tinggal di RT 03 RW 05 Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh menyebut adanya dugaan praktik peredaraan narkoba( Narkotika, Psikotropika dan obat terlarang) dan prostitusi di Hotel Holiday.
“Warga kami jadi rusak karena hotel Holiday ini, narkoba merajalela, ditambah wanita malam berseliweran, kalau dibiarkan terus, warga dan anak saya bisa hancur. Tolong dibantu kami pak dewan,Tolong,” kata salah seorang warga R Hutagalung.
Keresahan R Hutagalung rupanya juga dirasakan warga lainnya, Septi boru Sitompul menjelaskan bahwa, Keberadaan Hotel yang terletak di jalan Tanjung Datuk ini sudah lama meresahkan warga Kampung Toba dan sekitarnya, mereka berharap BNNP ( Badan Narkotika Nasional Provinsi) Riau, turun tangan memberi penindakan dan pembinaan secara berkesinambungan.
Menanggapi aspirasi yang diterima dari warganya, Babe mengatakan aspirasi warga itu sudah ada dalam program yang dicanangkan oleh DPRD Kota Pekanbaru. Program dari DPRD Pekanbaru, bernama Sosper (Sosialisasi Peraturan Daerah).
Dalam program sosper ini produk hukum Perda( Peraturan Daerah) akan dibuat oleh legislatif, Perda ini akan fokus pada pendidikan hukum ditengah masyarakat. Mudah-mudahan awal tahun 2020 program Sosper akan berjalan untuk pembinaan pendidikan hukum ditengah masyarakat.
“Mari dukung saya dan kita berdoa, semoga Program Sosper berjalan dengan baik, kita akan kawal karena rencananya mengundang ahli dan narasumber yang berkompeten dan profesional,” jelasnya.
“Semoga aspirasi masyarakat bisa saya perjuangkan, memang perlu tenaga ekstra dalam perjuangannya, apalagi terkait persoalan sistem Zonasi tempat tinggal pada saat masuk sekolah mulai SD/SMP dan SMU,” tambahnya.(edo)
Masyarakat Keluhkan Sistem Zonasi Sekolah dan Pengurusan KTP
Masyarakat Kota Pekanbaru khusunya di Kelurahan Labuh Baru Barat mengeluhkan sistem zonasi pada penerimaan sekolah. Selain sistem zonasi yang menyulitkan masyarakat, pengurusan KTP juga dinilai sangat lamban dan bertele-tele. Kemudian pembangunan jalan yang belum merata perlu perhatian pemerintah.
Keluhan masyarakat tersebut disampaikan saat anggota DPRD Kota Pekanbaru Fraksi PDIP Robin Edwar di Kelurahan Labuh Baru Barat Kecamatan Patug Sekaki, Kamis (7/11/2019).
Robin Edwar melaksanakan reses tepatnya di jalan Dharma Bakti RW 05. Masyarakat antusias menghadiri reses perdana anggota DPRD setelah dilantik September lalu. Terlihat hadir Lurah Labuh Baru barat, Bhabinkamtibmas, Ketua RW dan seluruh ketua RT, Tokoh masyarakat, pemuda.
Masyarakat meminta diberi solusi terkait zonasi anak sekolah, SMPN dan SMAN, pengurusan KTP yang berlarut larut, Pembangunan semenisasi jalan lingkungan, banjir akibat sungai yang sempit serta masalah sampah.
Ketua RW 05 kelurahan Labuh Baru Barat Rosnawati, meminta agar di bangun Sekolah SMPN dan SMAN yang baru, dia menjelaskan Kecamatan Payung Sekaki Penduduk banyak, namun hanya memiliki SMPN 33 dan SMAN 2 di perbatasan Kecamatan Sukajadi.
Begitu juga dengan Duma Manullang, meminta kepada Robin agar masalah Banjir segera diatasi dan sampah yang berserakan.
Dalam reses tersebut, masyarakat mengeluhkan Pengurusan KTP yang sangat lamban dan susah. Tetapi jika pengurusannya pakai uang dengan Rp.300.000,- KTP bisa cepat selesai.
“Pengurusan sampai bertahun tahun, jika ditanyakan di kecamatan tidak tahu kapan selesai, mereka minta no kontak, alasan biar bisa pihak Kecamatan menghubungi jika sudah selesai, namun hanya harapan palsu karena sampai sekarang tidak selesai, kalau ditanyakan ke Disdukcapil alasan blanko habis,” ujar warga menirukan alasan UPT kecamatan.
Menurut Jenni warga Air Hitam Lima Tahun tidak cukup waktu Pemerintah mengeluarkan KTP Elektronik (e-KTP) masyarakat. Itu diutarakannyadihadapat Robin Eduar, Jumat (08/11/2019) malam.
“KTP elektronik saya sudah lima tahun belum siap pak, saya sudah bolak balik ke Kantor Camat Payung Sekaki, hasilnya nihil terus, bagaimana ini pak,” ucap Jenny.
Robin mengatakan akan memanggil pihak dinas ( Disdukcapil, red), melalui Hearing, sebab permasalahan e- KTP menjadi permasalahan yang selalu diungkapkan warga.
“Secepatnya saya akan dorong Komisi II Hering dengan Dinas, apa masalahnya, mengapa bisa terjadi, dan kita akan carikan solusinya, jika karena alat yang rusak itu bukan alasan, kita di dewan akan sahkan anggaran pemeliharaan, ajukan saja akan kita sahkan,” kata Robin.
Menjawab aspirasi warga, Robin berjanji akan kawal hasil musrembang, agar jelas realisasinya. Untuk Jalan Karya indah prioritas dalam perbaikan karena penduduk sangat padat. Robin berjanji akan memperjuangkan semuanya aspirasi warga sesuai dengan Tupoksinya.
“Terkait aspirasi bapak dan ibu sekalian akan saya perjuangkan, sesuai Tupoksi saya di Komisi IV yang membidangi, Pembangunan (PUPR), Dinas Kebakaran, Dinas Perhubungan dan Dinas Lingkungan hidup” jelasnya.
Untuk Kasus Zonasi SMAN kata Robin bukan lagi ranahnya DPRD Kota, sudah Dewan Provinsi, tetapi ia akan mengatakan kepada Koleganya di Partai PDIP. Robin mengatakan suatu kewajipan bagi dewan memperjuangkan kepentingan masyarakat.(edo).
Warga Air Putih Keluhkan Banjir dan Abrasi Sungai
Reses anggota DPRD Kota Pekanbaru, Davit Marihot Silaban, M.Si dilaksanakan di Lapangan Volly Jalan Uka, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Tampan, Jumat, (08/11/2019).
Paulus, warga RT 06 meminta kepada Davit, Proposal Pembangunan Jembatan menuju Perumahan Permata Sakti dapat direalisasikan.
Paulus menjelaskan bulan September sudah dibuat Proposal yang telah ditandatangani warga, RT dan RW serta sudah disetujui Lurah dan Camat, bahkan kata Paulus kabarnya sudah sampai ke Pemko dan Pemprov.
Delvina warga RT 05 RW 10 Perumahan Mutiara jalan Garuda Sakti, meminta perbaikan Drainase mulai persimpangan Uka sampai Sungai Sibam.
“Setiap musim hujan kami selalu khawatir, apakah rumah kami hanya banjir atau terseret arus sungai, jadi kawal pak Dewan aspirasi kami, proposal juga sudah kami layangkan.terangnya.
Menanggapi jembatan Permata Sakti dan Drainase Davit meminta ” kasih saya fotokopi Proposal yang telah diajukan, agar saya bisa kawal” jawab Davit.
Demikian juga Aspirasi S.Simatupang, Warga RT 02, RW 10 Perumahan Setia Mulia 8, meminta agar Drainase di sekitar perumahannya segera diperbaiki, karena kebanjiran di saat musim hujan padahal dataran tinggi. “Kan lucu pak, tempat kami daerahnya tinggi tetapi kebanjiran,” Ucap Simatupang.
Warga lain bernama Siti meminta agar Pemerintah memberikan modal usaha dan melaksanakan sembako murah.
Beberapa aspirasi yang diserap dari masyarakat khususnya Dapil Tampan seperti Masalah tapal batas Kotapekanbaru dan Kampar, Sistem Zonasi Sekolah, pengurusan surat tanah, perbaikan gorong-gorong,
Semenisasi jalan, pembuatan tembok mengatasi banjir serta mempermudah mendapatkan beasiswa.
Menanggapi aspirasi Warga, Davit menyebutkan akan memperjuangkan semua aspirasi masyarakat.
“Sabar ya Bapak/Ibu, saya sudah tulis aspirasi Bapak/Ibu, akan saya perjuangkan, terkait modal usaha saya minta agar semua masyarakat melengkapi administrasi kependudukan” tutup Davit.(edo)
Mayoritas Aspirasi Warga Perbaikan Jalan
Heri Kawi Hutasoit melakukan reses ke daerah pemilihannya mendapatkan banyak usulan. Mulai dari perbaikan jalan sampai soal system pendidikan. Menanggapi aspirasi masyarakat Heri Kawi Hutasoit berjanji akan memperjuangkannya.
“Banyak polemik dimasyarakat yang kita dapat dari hasil reses ini, mulai dari perbaikan jalan, gorong-gorong hingga system pendidikan yang dinilai sangat memberatkan murid. Aspirasi tersebut akan kita perjuangkan bersama teman-teman di fraksi,” ujar Heri Kawi.
Beberapa usulan diserap dari reses yang dilaksanakan pekanlalu seperti usulan dari Ketua RT 06 Dedi. Ia meminta melalui dewan agar pemerintah memperbaiki drainase di Jl Suwarno. Dedi juga berharap adanya pertemuan antara dewan dengan masyarakat minimal sekali enam bulan agar usulan masyarakat dapat terserap dan terealisasi.
Selain itu, masyarakat juga menginginkan PLN memasang tiang listrik dan lampu jalan. Demikian juga di Jl Wonosari masyarakat meminta perbaikan jalan dan semenisasi. Perbaikan jln lebih kurang 500 meter di Jl Sukaramai.
Masyarakat juga masih mengeluhkan lambannya pengurusan e-KTP, pemerintah melalui dewan diharapkan mempermudah dan mempercepat pengurusan KTP. Kemudian kurangnya lapangan kerja yang menyebabkan bertambahnya pengangguran.
Dari beberapa aspirasi warga, mengenai system pendidikan dinilai sangat memberatkan anak. Hal itu dikatakan Luki warga Tangkerang, system pendidikan saat ini cukup memberatkan ana-anak. Karena setiap hari ada Pekerjaan Rrumah (PR) sementara sekolah sampai sore hari. (edo)
Pemerataan Listrik PLN dan Kartu BPJS
Ruslan Tarigan melaksanakan reses dengan menyerap berbagai aspirasi. Walau dirinya sudah dua periode sebagai Dewan, Ruslan menyebut polemik dan masalah dimasyarakat masih banyak. Salah satunya adalah pemerataan tiang listrik dan Kartu Indonesia Sehat.
Aspirasi tersebut kata Ruslan akan di perjuangkan, sehingga masyarakat benar-benar tidak ada yang diskriminasi.
Semua aspirasi warga akan kita perjuangkan. Bagaimana masyarakat agar bisa menikmati terutama listrik dan Kartu Indonesia Sehat (KIS),” ujar Ruslan Tarigan.
Beberapa aspirasi yang diserap dari warga selama melakukan reses adalah soal perbaikan jalan, air bersih, Listrik dan BPJS. Seperti yang disampaikan Y Nababan, warga Jl Sentosa Kulim mereka meminta PLN memasang lampu jalan dan penambahan tiang listrik. Selain penambahan tiang, Nababan juga meminta penambahan daya travo. Sebab, saat ini pemakaian arus sudah banyak, sehingga arus tidak mencukupi.
Hal itu juga dikatakan Boru Sinaga, meminta PLN merapikan kabel-kabel listrik yang semraut serta melakukan penambahan tiang listrik.
Kemudian masyarakat juga meminta pembuatan sumur bor seperti yang diutarakan B Tambunan. Pemerintah membuat sumur bor 300 meter untuk air bersih. Masyarakat juga meminta pemerintah membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya. Karena saat ini sangat susah mencari pekerjaan.
Mengenai kesehatan masyarakat meminta pemerintah memastikan para janda terdaftar sebagai peserta BPJS atau Kartu Indonesia Sehat. Warga meminta perusahaan mendaftarkan seluruh karyawan mendapatkan BPJS ketenaga Kerjaan. Memberikan Kartu Indonesia Pintar bagi anak-anak khususnya di SMK 3.
Dari aspirasi masyarakat, permasalahan jalan juga menjadi prioritas. Karena jalan-jalan di kota Pekanbaru masih banyak yang belum semenisasi. untuk itu pemerintah diminta memperbaiki jalan dan semenisasi. (edo)